Jumat, 12 Desember 2008

Dengar Pendapat dengan Anggota DPR tnatang HIV/AIDS
Di ruang Nusantara 1, Gedung DPR Senayan, jam 2 siang sampai 5:15sore dilakukan acara dengar pendapat umum dengan Komisi VII.Acara yang dimulai dengan presentase Prof. Umar selaku Dirjen tentangKebijakan Penanggulangan Penyakit Menular, terutama masalah TBC danMalaria. Wakil pemerintah tidak menyadari bahwa beberapa orang danLSM diundang untuk membahas masalah penanggulangan HIV/AIDS.Upaya memberikan masukan ke DPR sudah lama dilakukan oleh banyakteman, dengan dibantu oleh teman2 Forum Parlemen disisipkan acaratersebut.Teman yang bicara adalah Pandu dari FKMUI, Chris Green dari Spiritiadan ODHA dari Jakarta dan Papua, serta Joice dari Yayasan KIta danseorang anak muda odha, mantan pencandu.Pandu mengungkapkan betapa potensial ancaman HIV, adanya jalur tolpenularan lintas kelompok berisiko serta epidemi di papua yang perlumendapat perhatian serius. Angka dan presiksi yang diaungkapkanmenjadi lebih hidup setelah dua odha membicarakan nasibnya yangmengalami diskriminasi dan stigmatisasi. Babe Chris mengungkapkanmasalah gerakan akses obat anti retroviral. Ditambah dengan betapamasalah Napza suntik dari Joice, masih tidak sepenuhnya ditanganiterutama masalah penularan HIV dan hepatitis C. Pengungakapan dariteman2, ditutup dengan kisah nyata dari anak muda lelaki berusia 17tahun yang mantan pencandu dengan HIV dan hepatitis C.Ini untuk pertama kalinya, sidang komisi VII dihadapkan problema yangnyata, termasuk teman2 dari P2M/PLP DepKes. Pertemuan tersebutdiharapkan dapat membuka mata dan hati semua yang bertanggung jawabterhadap masalah penanggulangan HIV. Ada diskusi yang cukup hangatwalaupun masih banyak kesalah-fahaman.Akhir minggu ini akan dilanjutkan dengan diskusi intensif untukmembicarakan masukan yang lebih nyata, agar para anggota dewan YTHdapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penanggulanganHIV secara nasional.Paling tidak ada suara Dewan yang mendorong agar pemerintah memimpin upaya penanggulangan.
sumber: Aids-ina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar